Minggu, 15 November 2020

Pengujian Kingston 32GB DataTraveler SWIVL

PUTRAWANKURNIA.BLOGSPOT.COM - Saya melakukan pembelian flash disk ini pada 10 Nopember 2020 dan dengan harga Rp. 66.000,- melalui salah satu situs jual beli e-commerce. Dengan adanya promo gratis ongkos kirim, maka saya hanya perlu membayar jumlah nominal harga yang tertera dan sedikit tambahan biaya administrasi pembayaran.
 
Gambar 1 - Bukti pemesanan pembelian

Selanjutnya saya melakukan pemesanan lanjutan untuk membeli produk flash disk ber merk Kingston DataTraveler SWIVL dengan kapasitas 32 gigabyte yang sudah support pada USB interface versi USB 3.1, 3.0 dan 2.0 type-A ini. Ya, USB type-A adalah port USB yang paling umum dan paling mudah untuk diketahui pada perangkat komputer atau laptop.




1. GAMBAR-GAMBAR PRODUK

Berikut dibawah ini adalah galeri atau gambar-gambar produk Kingston 32GB DataTraveler SWIVL yang sudah saya beli dan tiba di tangan saya. Foto-foto gambar dibawah ini saya ambil melalui kamera smartphone Redmi 9A yang saya miliki.

Gambar 2 - Keterangan searah jarum jam, 1. Flash disk dibuka dari kemasan; 2. Kemasan tampak bagian belakang; 3. Label produk dan kapasitas flash disk; 4. Pengambilan gambar flash disk jarak dekat

Gambar 3 - Perbandingan ukuran flash disk dengan uang pecahan Rp. 500,-

Gambar 4 - Stiker orisinil
 
Sekedar catatan, kita dapat melihat sebuah stiker bertuliskan "Genuine Product" yang ditempelkan pada sudut kanan atas bagian depan kemasan produk Kingston 32GB DataTraveler SWIVL ini. Akan tetapi, terlepas kebenaran apakah produk ini benar-benar orisinil atau tidak, kita dapat mengetahuinya dari uraian dibawah nantinya melalui pengujian yang dilakukan.

Ada hal yang ingin saya sampaikan mengenai produk ini, perihal tujuan kemana produk ini dipasarkan. Mengingat terdapat di bagian belakang kemasan tertempel bahwa produk ini sepertinya dirancang di Thailand.

Saya sama sekali tidak melihat adanya narasi atau tulisan berbahasa Indonesia. Jadi, produk yang saya beli ini kemungkinan besar dapat dipastikan dibuat dan berasal dari luar negara Indonesia, terlebih harusnya produk ini tidak dipasarkan di Indonesia mengingat bahasa yang ditujukan. Hal dapat dilihat dari kemasannya yang 100% menggunakan bahasa asing.

Gambar 5 - Tampilan bagian belakang kemasan

Kesimpulan dari poin pertama ini, dapat kita lihat dengan jelas melalui tulisan-tulisan pada kemasan produk bahwa spesifikasi yang tertera sudah sesuai seperti pada saat pertama saya melakukan pemesanan dan membeli produk ini di toko online e-commerce yang bersangkutan.




2. MENGENAI NTFS, FAT32 & exFAT
 
Dalam kaitannya dengan pengelolaan atau manajemen terhadap data-data atau file-file, adanya struktur, fitur keamanan, dan lain sebagainya pada sebuah ruang penyimpanan atau media storage seperti hard disk, flash disk, dan tempat penyimpanan sejenisnya, Windows menciptakan teknologi penataan untuk mendukung hal ini.
 
Istilah untuk teknologi yang dipakai dalam kaitannya berbicara mengenai ruang penyimpanan atau media penyimpanan atau "Storage" maka konsep "File System" diciptakan untuk mendukung perjalanan dan perkembangan dalam lingkup sistem pengoperasian khususnya Windows.
 
Sistem operasi membutuhkan manajemen data dan file-file yang tidak sederhana, untuk itulah konsep file system diciptakan dan dikembangkan seiring berkembangnya teknologi komputer.

Gambar 6 - Contoh-contoh berbagai media penyimpanan (media storage)

File system sendiri dapat diartikan cara bagaimana file-file dikelola, diatur, ditata, adanya pengelompokan, klasifikasi, dan lain semacamnya. File-file atau data-data yang disimpan di dalam ruang penyimpanan perlu untuk di kontrol agar penggunaannya efisien, lebih rapi, mudah untuk di akses dan seterusnya.
 
Windows memiliki sejarah penggunaan jenis file system yang berbeda-beda dari waktu ke waktu. Diantara berbagai macam jenis file system yang dimaksud, ada 3 (tiga) jenis file sistem yang paling umum dikenali yaitu file system  NTFS, FAT32 dan exFAT.
 
Berikut dibawah ini adalah ringkasan mengenai ketiga jenis file system tersebut.


NTFS

Teknologi file sistem NTFS adalah yang paling mutakhir dan digunakan hingga saat ini. NTFS adalah "NT File System". "NT" dalam hal ini diambil dari kata milik Windows NT (New Technology). Jadi, sebenarnya NT File System atau yang disingkat dengan NTFS merupakan sebuah penemuan atau gagasan yang diciptakan untuk mendukung file sistem terhadap varian atau keluarga Windows NT.

Teknologi file sistem NTFS hadir sejak era Windows NT 3.1 tahun 1993 dan masih digunakan dengan luas khususnya dalam keluarga Windows NT termasuk Windows yang terbaru saat ini yaitu Windows 10.
 
Dibawah ini merupakan poin-poin yang dapat kita ketahui mengenai file sistem NTFS.
  • NTFS adalah teknologi modern yang digunakan pada prinsip file sistem khususnya pada Windows
  • Sistem operasi Windows yang diinstall pada partisi hard disk komputer pada umumnya menggunakan file sistem NTFS secara baku atau secara default pada sebuah hard drive atau hardisk (HDD)
  • NTFS dapat menampung ukuran file dan kapasitas sangat besar, yakni hingga lebih dari 250 terabytes. Secara teori, ini artinya kita tidak perlu khawatir akan keterbatasan penyimpanan  dan volume data atau file pada jenis format file sistem NTFS
  • Format sistem file NTFS sangat familiar dikenal pada era sistem operasi Windows XP tahun 2000 an
  • Ada banyak fitur yang dimiliki format file sistem NTFS namun tidak ada pada jenis file sistem FAT32 dan exFAT. Contoh dari segi keamanan, perbaikan file, kompresi, dan lain lain
  • Format file sistem NTFS cocok atau kompatibel untuk semua varian atau keluarga Windows
  • Format file sistem NTFS digunakan di sebagian besar non-removable drive (hardisk internal yang tidak untuk diganggu gugat)
  • Format file sistem NTFS lazim digunakan pada lokasi disk dimana Windows terinstall pada sebuah hardisk dan juga partisi lain yang sifatnya sebagai tempat penyimpanan di komputer.


FAT32 (FILE ALLOCATION TABLE 32)

Seperti yang kita ketahui FAT (File Allocation Table) juga merupakan jenis file system (sistem berkas), sama halnya seperti NTFS. Sementara uraian dari file system itu sendiri mencakup bagaimana data-data atau file-file yang disimpan dikelola, manajemen, bagaimana cara mengontrol data-data atau file-file tersebut disimpan dan bagaimana cara memperolehnya kembali, metode pemisahan-pemisahan data, identifikasi file-file, dan lain sebagainya.

  • Teknologi file sistem jenis FAT32 digunakan sebelum Windows NT hadir
  • Kita tidak dapat menempatkan atau melakukan pemindahan atau melakukan penyalinan atau copy sebuah file utuh atau beberapa file sekaligus dengan ukuran lebih dari 4 GB ke dalam ruang penyimpanan dengan file sistem jenis FAT32.
  • Format file sistem FAT32 dapat memiliki volume atau isi dalam ruang penyimpanannya hingga 2 terabyte. Akan tetapi sebuah file utuh tidak boleh melebihi dari 4 Gigabytes, lagipula hal ini tidak memungkinkan mengingat kita tidak dapat melakukan penyalinan atau pemindahan file data lebih dari kapasitas 4 GB
  • FAT32 sudah tidak dapat digunakan sebagai file system dimana kita ingin melakukan instalasi Windows pada sebuah partisi ruang penyimpanan seperti hard disk. Untuk itu diwajibkan file system yang diterapkan pada partisi ruang penyimpanan pada hardisk mesti di format menjadi file system NTFS
  • Kelebihan FAT32 yakni support atau mendukung di hampir semua jenis perangkat dan sistem operasi seperti Mac, Linux, perangkat konsol game seperti Play Station atau DVD, SmartTV, dan lain-lain, selagi perangkat tersebut masih memiliki port USB tipe-A yang sangat umum kita ketahui. Penggunaan tersebut bertujuan sebagai media komunikasi dan lain sebagainya melalui protokol USB.
 
EXTENDED FILE ALLOCATION TABLE (exFAT)
 
Sistem file jenis Extended File Allocation Table atau disingkat exFAT ini sebenarnya semacam upgrade atau pemutakhiran dari FAT32. Keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki file sistem FAT32 dapat ditanggulangi pada sistem file jenis exFAT. 
 
Seperti contoh, kita dapat menyalin file data sebuah file atau beberapa file data sekaligus dengan kapasitas lebih dari 4 GB ke media penyimpanan dengan format file sistem exFAT. Dalam kebutuhan media-media penyimpaan sebagai file sistem dimana kita tidak terlalu membutuhkan format file sistem NTFS yang memiliki data struktur yang berlebihan, maka exFAT dapat dijadikan solusi alternatif dimana sistem file FAT32 yang juga memiliki keterbatasan.

Saya kira, exFAT sangat tepat dibuat, mengingat saat ini media-media penyimpanan portable flash memory drive atau flash disk masih sangat dibutuhkan, ditambah lagi kapasitas-kapasitas media penyimpanan flash memory yang banyak beredar saat ini memiliki kapasitas yang sangat besar dibanding era FAT32 (katakanlah di akhir tahun 90an dan awal-awal tahun 2000).
  • Jenis file sistem exFAT hadir tahun 2006
  • Dibanding FAT32, exFAT memiliki batasan jumlah file yang lebih besar dari 4 GB, memungkinkan kita dalam pemindahan atau penyalinan file data ke dalam media penyimpanan yang memiliki file sistem jenis exFAT
  • Ide membuat file sistem exFAT merupakan semacam update atau versi upgrade dari FAT32, dimana dirancang khusus untuk memory stick seperti flash disk, pendrive dan media storage lain sejenisnya
  • File sistem exFAT terbatas dan tidak melampaui fitur file sistem NTFS, namun memiliki kemampuan fitur melebihi file sistem FAT32
  • File sistem exFAT sangat cocok diterapkan pada jenis flash drive atau flash disk dengan kapasitas yang besar lebih dari 8 GB (16 GB dan seterusnya)
  • Ada banyak perangkat yang support dan mendukung file sistem jenis exFAT ketimbang file sistem jenis NTFS. Oleh sebab itu jenis format file sistem exFAT banyak diterapkan di berbagai media penyimpanan yang sifatnya portable, mobile, bisa dibawa kemana-mana. Contohnya memory stick, SD card, flash disk, dan lain lain semacamnya.



3. VERSI STANDAR USB 2.0/3.0/3.1

Sama seperti halnya teknologi untuk pengelolaan atau manajemen file sistem dan data dalam media penyimpanan diatas, Universal Serial Bus yang disingkat USB ini juga mengalami perkembangan dari masa ke masa. Berbicara mengenai teknologi, tentu kita semua sepakat bahwa semakin ke depan perkembangan teknologi akan semakin meningkat. Adanya keterbatasan-keterbatasan menyebabkan pihak pengembang teknologi memperbaharui sistem teknologi di banyak bidang.

Standar USB (Universal Serial Bus) diciptakan sebagai sarana komunikasi antar perangkat yang dalam hal ini adalah baik itu antar perangkat ke komputer maupun dari perangkat ke perangkat lainnya. Perlu yang namanya sistem protokol bagaimana perangkat-perangkat atau periferal dapat dihubungkan dan berkomunikasi dengan sebuah komputer atau perangkat satu dengan yang lainnya.
 
Pada umumnya metode komunikasi ini dibuat melalui adanya konektor atau kabel yang diciptakan ada pada suatu perangkat. Misal pada mouse atau keyboard komputer terdapat kabel yang menghubungkannya agar dapat digunakan ke komputer melalui port USB. Nah, inilah yang disebut dengan protokol atau bagaimana cara komunikasi atau cara komunikasi sebuah perangkat atau periferal ke sebuah komputer, maka diciptakan sebuah standar pabrik, standar komunikasi inilah yang disebut Universal Serial Bus atau USB.
 
Perangkat-perangkat periferal seperti printer, scanner, DVD eksternal, colokan dari speaker ke komputer, media penyimpanan flash disk, kabel charger smartphone, web camera yang menggunakan konektor USB, dan lain sebagainya yang banyak menggunakan prinsip kabel agar bisa terhubung ke komputer, maka USB inilah sebagai standar komunikasi yang diciptakan bagi perangkat-perangkat tersebut agar dapat berkomunikasi satu sama lain atau secara langsung ke komputer.
 
Gambar 7 - Berbagai periferal yang menggunakan standar USB sebagai protokol komunikasi dengan komputer

 
STANDAR USB 2.0
 
Standar ini hadir pada tahun 2000. Sebenarnya, standar USB versi 1.x terlebih dahulu hadir sebelum versi standar industri USB 2.0 namun berdasar perkembangan dan kebutuhan dari waktu ke waktu, teknologi pun terus berubah.

Berikut dibawah ini adalah rangkuman karakteristik standar USB 2.0
  • Kecepatan transfer data rate maksimal mencapai 480 Mbps
  • Support pada perangkat yang memiliki port USB Type-A termasuk standar versi USB terbaru 3.0 asalkan masih dalam Type-A USB
  • Flash disk atau flash memory lainnya yang masih menggunakan standar USB 2.0 biasanya cenderung lebih murah dari segi harga penjualan di pasaran
  • Masih sangat kompatibel apabila diterapkan pada port yang sudah memiliki versi USB 3.0 akan tetapi kecepatan transfer tidak mungkin menyamai rating speed versi USB 3.0
  • Jumlah kecepatan transfer data tentu masih lebih rendah ketimbang versi USB 3.0
  • Segi power dan sinyal transfer data tentu tidak sekuat standar versi USB 3.0

Gambar 8 - Kabel USB yang menggunakan standar pabrik versi USB 2.0


Gambar 9 - USB 2.0 dapat disebut juga dengan istilah "Hi-Speed USB" [sumber gambar]

 
STANDAR USB 3.0 & 3.1

USB 3.0 atau yang disebut dengan "SuperSpeed" hadir pada tahun 2008. Terdapat logo konkrit dalam mengidentifikasi baik itu plug, receptacle (female, wadah atau port) yang sudah menggunakan standar USB 3.0.
 
Biasanya terdapat logo yang dapat dilihat pada permukaan kepala konektor pada kabel, sementara pada bagian receptacle atau wadah atau port female-nya, dapat dikenali dan diidentifikasi dengan kesan kehadiran warna biru pada bagian dalam port.

Gambar 10 - Contoh kabel atau konektor USB versi 3.0

Gambar 11 - Logo SuperSpeed USB 3.0 dengan kecepatan 5 Gbps [sumber gambar]

Gambar 12 - Logo "SS" atau singkatan dari "SuperSpeed" menandakan sudah mengadopsi teknologi USB 3.0

Berikut karakteristik standar USB 3.0
  • USB 3.0 memiliki kecepatan transfer hingga 5 Gbps
  • Unit sebuah perangkat yang mengadopsi standar USB 3.0 sebagai protokol komunikasinya cenderung modern dan baru
  • Dalam hal manajemen power, USB 3.0 lebih efisien, beban daya lebih besar
  • Segi pemindahan data atau transfer tentu lebih unggul jauh dibanding standar USB 2.0
  • Harga produk flash memory atau flash disk yang sudah mengadopsi standar USB 3.0 cenderung mahal
  • Apabila diterapkan pada penghubung atau port yang masih mengadopsi versi USB 2.0 maka kita tidak akan mendapatkan potensi kecepatan transfer maksimal layaknya versi USB 3.0 yang mencapai 5 Gbps
  • Dapat dikatakan saat ini masih banyak alat-alat atau perangkat yang belum mendukung USB versi 3.0. Hal ini mengakibatkan potensi media tersebut tidak dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Pada standar versi USB 3.0 terdapat dua kategori generasi yakni USB 3.1 Generasi 1 dan USB 3.1 Generasi 2. Lantas apa perbedaannya, simak dibawah ini.
  • USB versi 3.1 Gen 1 bisa dikatakan masih memiliki spesifikasi parameter yang sama dengan USB 3.0, salah satunya memiliki kecepatan transfer (signaling rate) hingga 5 Gbps . USB 3.1 Gen 1 mulai diperkenalkan sekitar tahun 2013.
  • USB versi 3.1 Gen 2 memiliki spesifikasi yang berbeda dan sudah memiliki kecepatan transfer (signaling rate) hingga 10 Gbps. Hal ini juga menobatkan kecepatan transmisi data milik USB versi 3.1 Gen 2 ini setara dengan kecepatan transfer protokol Thunderbolt Gen 1 besutan Intel dan Apple.
  • USB versi 3.1 Gen 2 disebut juga dengan SuperSpeed+ (SS+).
Tidak sampai pada standar versi USB diatas, seiring berjalannya waktu dan teknologi semakin berkembang maka standar USB terus mengalami peningkatan, salah satunya saat ini sudah diperkenalkan sejak tahun 2017 yaitu kehadiran standar versi USB 3.2 yang memiliki kecepatan data transfer rate hingga 20 Gbps (2,5 Gigabytes per detik).

Gambar 13 - Logo USB 3.2 yang memiliki kecepatan transfer (signaling rate) hingga 20 Gbps [sumber gambar]

Kesimpulannya, pada standar versi USB 3.0, terdapat turunan varian namun masih dalam lingkup standar versi USB 3.0. Yang membedakannya adalah sub versi dan spesifikasi, salah satunya adalah kecepatan transfer atau signaling rate-nya.


MENGENAI PERUBAHAAN PENAMAAN

Berdasarkan data tertulis di Wikipedia, sebuah organisasi yang bernama The USB Implementers Forum (USB-IF) memperkenalkan pengelompokan skema nama berkaitan USB 3.0. Tujuan perubahan nama ini semata untuk memudahkan pengelompokan spesifikasi berdasar identitas atau branding dari produk-produk SuperSpeed USB 3.x.
 
Berikut dibawah penjabarannya.

Gambar 14 - Skema perubahan pengelompokan turunan dari standar USB 3.x (Baca: tiga sekian) [sumber: Wikipedia]

Dari gambar 14 diatas dapat kita ketahui pengelompokan atau kategori standar versi USB masing-masing yang dibedakan dari spesifikasinya. 
  • Spesifikasi dari USB 3.0 mencakup nama baru yaitu USB 3.2 Gen 1 (sebelumnya dikenal dengan nama USB 3.1 Gen 1) 
  • Spesifikasi dari USB 3.1 mencakup nama baru yaitu USB 3.2 Gen 2 (sebelumnya dikenal dengan nama USB 3.1 Gen 2)
  • Spesifikasi dari USB 3.2 dengan nama USB 3.2 Gen 2 x 2 (produk terbaru)
Sebagai tambahan, perlu untuk dicermati bahwa jumlah nilai pada "Data rate" dan "Transfer speed" memiliki jumlah nilai yang sama, hanya berbeda satuan saja. Hal ini dikarenakan, secara teknis ukuran "Data Transfer Rate" selalu dihitung dalam satuan terkecil yaitu "bit". Untuk "bit" dan "byte" memiliki definisi berbeda, pencantuman besar kecil huruf perlu diperhatikan dalam penyebutan satuan apabila berkaitan dengan terminologi "Data Transfer Rate".




4. PENGUJIAN TERHADAP PRODUK

4.1. KETERANGAN AWAL DAN PERLENGKAPAN

Adapun parameter atau alat pendukung yang digunakan dalam pengujian ini, termasuk spesifikasi perangkat dalam melakukan pengujian Kingston 32GB DataTraveler SWIVL antara lain
  1. Flash disk itu sendiri, yaitu Kingston 32GB DataTraveler SWIVL support USB 3.1/3.0/2.0;
  2. CrystalDiskMark 7.0.0 x64 (standard edition), sebuah aplikasi platform Windows open source yang berguna untuk melakukan tolok ukur atau benchmark dari performa sebuah media storage seperti hard disk, dapat juga dilakukan pada berbagai jenis memory termasuk flash disk;
  3. Dua lokasi pengujian flash disk (satu berada di PC kantor yang masih memiliki versi USB 2.0 dan satu lagi berada di laptop pribadi yang sudah memiliki port versi USB 3.1);
  4. Sebuah media storage berupa HDD eksternal merk Seagate berkapasitas 1 terabyte (1 TB) sebagai contoh lain saja.


Gambar 15 - Flash disk yang akan dilakukan tes pengujian

Gambar 16 - Aplikasi CrystalDiskMark sebagai alat pengujian

Gambar 16 merupakan tampilan antar muka aplikasi CrystalDiskMark pertama kali apabila aplikasi ini dibuka. Terdapat parameter-parameter yang dapat kita tentukan dan pilih dalam menguji sebuah media penyimpanan. Pengoperasian aplikasi ini sangat sederhana dan mudah untuk dipahami.

Secara garis besar terdapat 2 (dua) kolom pembanding yaitu di sisi kiri ada teks bertuliskan "Read" dan di sisi kanan ada kolom "Write". Pada kolom Read, merupakan skor estimasi jumlah kecepatan membaca data yang dilakukan sebuah media penyimpanan ditampilkan dalam jumlah satuan megabytes per detik. Sementara pada kolom "Write" tertera estimasi jumlah kecepatan tulis yang dihasilkan sebuah media penyimpanan yang diuji dalam satuan yang sama yaitu megabytes per detik atau disingkat MB/s.

Gambar 17 - Flash disk yang sudah versi USB 3.0 & port USB 2.0

Kita dapat menyaksikan pada gambar 17, seperti yang sudah saya sebutkan pada poin diatas mengenai percobaan yang dilakukan pada 2 (dua) lokasi berbeda. Lokasi pertama yaitu dilakukan di komputer kantor saya (PC) yang masih memiliki port versi USB 2.0 sementara yang satu lagi berada di lokasi laptop saya yang sudah mendukung USB 3.1. Saya ingin ulangi sekali lagi bahwa flash disk yang diuji disini sudah support hingga USB 3.1.
 
Gambar 18 - Media storage lain yang diuji (digunakan sekedar pembanding)


4.2. KONDISI FILE SYSTEM FLASHDISK PERTAMA KALI

Pada saat pertama kali produk ini sampai dan saya gunakan, saya langsung melakukan pengujian kebenaran apakah kapasitas flash disk ini benar sebesar 32 GB. Lantas saya pun melakukan pengujian penyalinan atau copy file dari drive komputer menuju flash disk yang baru dibeli tadi. File yang ingin disalin yaitu berupa file image utuh sebuah game dengan kapasitas sebesar 6,94 Gigabyte.

Apa yang terjadi membuat saya sedikit kaget dengan kemunculan peringatan bahwa tindakan penyalinan file atau copy file tersebut tidak dapat dilanjutkan dikarenakan file tersebut terlalu besar untuk di copy ke flash disk yang baru saya beli.

Gambar 19 - File sebesar 6,94 GB tidak dapat di copy ke flash disk

Kemunculan peringatan pada gambar 19 diatas membuat kesan penilaian pertama saya terkejut, mengira jangan-jangan ini bukan produk real! alias fake capacity atau flash disk palsu dikarenakan ciri-ciri flash disk palsu adalah salah satunya ketidak benaran kapasitas yang tertera pada kemasan dan kapasitas sebenarnya saat pengujian dilakukan.

Sesaat setelahnya, saya teringat mengenai file system FAT32 yang hanya mampu melakukan penyalinan atau copy file apabila lebih dari 4 GB besarnya, atau beberapa file data sekaligus dengan total jumlah sebesar lebih dari 4 GB.

Gambar 20 - Pengecekan file system pada flash disk yang baru dibeli

Lantas dugaan saya pun benar adanya, saya langsung melakukan pengecekan terhadap properties flash disk Kingston SWIVL 32 GB ini dan ternyata menunjukkan file system telah lebih dahulu dari awal pembelian dalam kondisi format file system FAT32. Hal inilah yang mengakibatkan file sebesar 6,94 GB yang ingin saya copy tersebut ditolak oleh flash disk tersebut.

Tanpa berpikir panjang lagi, berhubung karena flash disk Kingston DataTraveler SWIVL ini memiliki kapastias yang cukup besar (32 GB) maka saya kira mubazir rasanya tidak memanfaatkan potensi yang dimiliki flash disk ini.

Selanjutnya, saya pun melakukan format flash disk dengan jenis file system yang berbeda. Ya, tidak lain dan tidak bukan, file system yang saya pilih adalah jenis exFAT yang dapat mendukung pemindahan data lebih besar dari jenis file system FAT32.

Berikut langkah-langkah yang saya lakukan untuk mengubah jenis file sistem flash disk yang dimaksud dari file system FAT32 menjadi jenis file sistem exFAT. Tindakan ini biasa juga disebut format file system.


4.2.a. Mengubah file system flashdisk dari format FAT32 menjadi format exFAT

Langkah 1 - Membuka program "Computer Management"

Buka menu start pada komputer, lalu mulailah untuk mengetik langsung pada keyboard dengan kata kunci "Computer" maka langsung akan muncul sebuah aplikasi Windows bernama "Computer Management", lalu langsung buka saja program atau aplikasi tersebut.

Gambar 21 - Langkah 1, membuka "Computer Management"


Langkah 2 - Mengakses menu "Disk Management" pada program Computer Management

Perhatikan dengan seksama pada gambar 22 dibawah

Gambar 22 - Langkah 2, tampilan "Computer Management"

Terdapat 3 (tiga) panel pada gambar 22 diatas (perhatikan angka berwarna hijau) dengan keterangan sebagai berikut
    • Panel 1, Terdapat 3 (tiga) menu utama Computer Management. Perkara yang kita bahas disini adalah berada dibawah menu "Storage" yaitu "Disk Management"
    • Panel 2, Sub menu atau nilai yang terkandung dari menu "Disk Mangement" yang dipilih, ini merupakan daftar berbagai media storage yang terdapat atau yang terhubung di komputer lokal
    • Panel 3, Pada panel 2 dan 3 ini sebenarnya sama, hanya pada panel 3 ini merupakan detail data dari masing-masing media storage.

Langkah 3 - Menu klik kanan dan pilihan "Format"

Lakukan klik kanan pada flash disk yang bersangkutan pada daftar media storage pada panel 3 (lihat gambar 22), perhatikan gambar atau ikuti panduan pada gambar 22 tadi. Selanjutnya terdapat pilihan "Format", pilih dan klik menu "Format" tersebut.

Gambar 23 - Langkah 3, klik kanan dan pilih "Format" pada flash disk


Langkah 4 - Konfirmasi lanjutan persetujuan

Setelah mengikuti langkah 3, maka akan muncul sebuah peringatan, apakah kita yakin untuk melanjutkan tindakan format partisi ini, silahkan klik saja "Yes" untuk melanjutkan

Gambar 24 - Langkah 4, konfirmasi lanjutan tindakan format partisi


Langkah 5 - Menentukan jenis format file system

Menentukan format file system jenis exFAT

Gambar 25 - Langkah 5, proses lanjutan pemilihan jenis format file system

Lakukan pemilihan jenis file sistem yang diinginkan pada langkah 5. Terdapat 3 (tiga) jenis format file sistem yang tertera dan dapat dipilih melalui menu drop down (di bagian "file system") maka pilihlah opsi "exFAT".


Langkah 6 - Eksekusi final dan format selesai

Setelah penentuan jenis file system exFAT pada langkah 5 diatas, langsung saja klik tombol "Ok" untuk melaksanakan perintah format dari FAT32 (awal) menuju file system baru yakni exFAT.

Gambar 26 - Langkah 6, tindakan final eksekusi ke format file system exFAT

Pada gambar 6b, langsung saja klik tombol "Yes", maka disini akan dimulai proses format dari jenis file system sebelum nya (FAT32) menuju jenis file system baru yakni exFAT.

Gambar 27 - Format file system telah berhasil sukses dilakukan terhadap flash disk Kingston 32 GB DataTraveler SWIVL (perubahan dari format file system FAT32 ke format file system exFAT)


4.3. PEROLEHAN SKOR YANG DIDAPAT MELALUI CrystalDiskMark

Ada banyak metode, parameter, cara, alat, dan lain lain dalam melakukan tolok ukur atau benchmarking (menguji performa sebuah perangkat) salah satunya adalah aplikasi CrystalDiskMark.

CrystalDiskMark berfungsi untuk mengetahui potensi atau performa media storage pada umumnya dilihat dari segi kemampuan kecepatan baik itu kecepatan "Read" dan "Write" atau baca dan tulils diukur dari satuan kecepatan. Aplikasi inilah yang saya pakai sebagai acuan utama dalam mengukur flash disk ini.
 
Transfer speed baik read dan write atau kemampuan performa membaca dan menulis sebuah media storage penting untuk diketahui, maka dari itu aplikasi CrystalDiskMark ini sangat cocok dalam menguji perangkat-perangkat media storage seperti flash memory, flash disk, hard disk eksternal, hardisk internal serta jenis media-media penyimpanan lainnya.


4.3.a. Perolehan skor flash disk pada PC dengan port USB 2.0

Nah, kali ini kita akan memulai benchmark atau tolok ukur melalui aplikasi CrystalDiskMark v. 7.0.0 seperti yang telah disebutkan sebelumnya pada gambar 16. Pada percobaan pertama ini kita melakukan pengujian melalui perangkat PC yang ada dikantor saya (lihat acuan gambar 17 diatas) yang merupakan gambar aktual alat (flash disk) dan objek host (PC kantor).

Gambar 28 - Data hasil pengujian flash disk (Kingston 32GB Data Traveler SWIVL) di PC kantor yang masih memiliki versi USB 2.0

Berdasarkan gambar diatas (gambar 28) percobaan tes terhadap flash disk dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali percobaan, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada setiap percobaan yang dilakukan, apakah ada kesalahan, atau penyebab lain yang menyebabkan hasil statistik berbeda dan lain sebagainya.

Dari poin 4.3.a ini hasil data sudah kita ketahui, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dari tes yang dilakukan secara berturut turut sebanyak 3 (tiga) kali, baik kecepatan "Read" dan "Write", mulai dari tes pertama hingga tes ketiga memiliki nilai-nilai yang nyaris sama.


4.3.b. Perolehan skor HDD eksternal pada PC dengan port USB 2.0

Pengujian terhadap HDD eksternal Seagate dengan kapasitas 1 terabyte ini hanyalah sebatas pembanding. Media storage yang satu ini sudah mengadopsi atau memiliki teknologi USB 3.1, tentu dari segi performa memiliki perbedaan yang jauh lebih unggul dibanding flash disk yang kita maksud disini.

Gambar 29 - Skor yang dihasilkan dari pengujian HDD Seagate 1 TB pada PC dengan port USB 2.0


4.3.c. Perolehan skor Flash disk pada laptop dengan port USB 3.1

Seperti yang telah disampaikan pada sub poin 4.1 yaitu pada uraian poin 3, bahwa pengujian dilakukan di 2 (dua) lokasi berbeda, yaitu pada PC kantor yang masih memiliki port USB 2.0 dan yang satu lagi berada di lokasi laptop yang memiliki port USB 3.1.

Berikut dibawah ini adalah perolehan skor atau angka kecepatan yang dihasilkan dari pengujian sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut pada laptop yang sudah memiliki port standar USB 3.1.

Gambar 30 - Data hasil pengujian flash disk (Kingston 32GB Data Traveler SWIVL) di laptop yang sudah mendukung versi USB 3.1

Terdapat perbedaan perolehan skor angka yang sangat signifikan dari hasil pengujian benchmark flash disk Kingston SWIVL 32GB melalui aplikasi CrystalDiskMark (gambar 30).
 
Dari pengujian yang dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut (gambar 30) diatas, kita dapat melihat perbedaan hasil data yang demikian jauh dibanding skor angka dan data yang diperoleh dibandingkan percobaan yang dilakukan di lokasi berbeda yaitu pada poin 4.3.a atau pada gambar 28 diatas.

Kesimpulan dari uji coba yang dilakukan melalui aplikasi CrystalDiskMark ini adalah jenis receptacle atau wadah (dalam hal ini adalah port versi USB) sangat mempengaruhi hasil akhir performa yang ditampilkan melalui perolehan skor masing-masing media storage. Hal ini dapat kita ketahui dan tentukan berdasar hasil perbandingan data antara poin 4.3.a & 4.3.c diatas.

Meski sebuah media storage memiliki teknologi yang sudah mendukung kecepatan transfer hingga versi USB 3.1 sementara receptacle atau wadah USB perangkat seperti PC atau laptop masih mengadopsi versi USB 2.0 maka yang terjadi adalah hal ini dapat menghambat potensi lebih yang dimiliki perangkat (media storage) yang sudah mendukung teknologi versi USB 3.0.
 


4.4. IMPLEMENTASI (PERCOBAAN PENYALINAN DATA/COPY FILE)

4.4.a. Pengujian penyalinan file dari PC kantor (masih memiliki port USB 2.0) ke flash disk

Langsung saja, disini saya melakukan penyalinan data atau copying file dari komputer ke flash disk yang dimaksud. Adapun besar file yang dicopy yakni sebuah file utuh berjenis image file berkapasitas 6,94 GB.

Gambar 31 - Statistik awal proses penyalinan (copy) file dari komputer ke flash disk

Ada yang perlu saya beritahukan dan sampaikan disini adalah pada saat awal-awal permulaan (seperti terlihat pada gambar 31), pada awal mula proses penyalinan file hingga sekitar 6 s.d 10% perjalanan proses awal penyalinan (copy), statistik yang ditunjukkan dari kecepatan transfer file mampu mencapai kecepatan yakni sebesar 13 MB/s. Lalu seterusnya hingga pengujian penyalinan file sebesar 6,94 GB telah selesai, saya hanya mendapati jumlah kecepatan konstan berkisar 6 s.d 7 MB/s sepanjang sisa prosesnya.

Gambar 32 - Statistik waktu yang dibutuhkan dalam proses penyalinan (copy file)

Gambar 33 - [Timer menggunakan ponsel] Jumlah waktu total yang dibutuhkan dalam melakukan penyalinan (copy) sebuah file berukuran 6,94 GB dari komputer yang memiliki port USB 2.0 ke flash disk Kingston 32 GB DataTraveler SWIVL

Fakta & kesimpulan pengujian pada poin 4.4.a
    • Lama waktu yang dibutuhkan untuk copy 1 (satu) file berkapasitas 6,94 GB dari hard disk komputer (port USB 2.0) ke flash disk membutuhkan waktu 17 menit 20 detik
    • Kecepatan transfer file dapat mencapai hingga 13 MB/s pada awal-awal proses hingga mencapai 10 s/d 15% perjalanan
    • Terjadi penurunan kecepatan transfer sebesar 50% (berkisar antara 6 s.d 7 MB/s) pada 15 s.d 20% proses perjalanan copy hingga akhir dan selesai.

4.4.b. Pengujian penyalinan file di laptop yang sudah memiliki port versi USB 3.1

Untuk pengujian copy file yang sama (6,94 GB), dapat kita lihat bukti statistik tertera melalui keterangan copy file sederhana dibawah ini, perhatikan nilai fluktuasi kecepatannya.

 

Gambar 34 - Proses 11% copy file (6,94 GB) dari hard disk laptop ke flash disk Kingston 32GB DataTraveler SWIVL

Gambar 35 - Proses 28% copy file (6,94 GB) dari hard disk laptop ke flash disk Kingston 32GB DataTraveler SWIVL


Saya ingin menyimpulkan dari keterangan gambar 34 dan 35, dari awal permulaan proses copy file yang dilakukan, terjadi fluktuasi atau dikatakan terjadinya naik turun nilai kecepatan transfer file yang berkisar diantara 6 s.d 13 MB/s. Proses fluktuasi ini terus terjadi sejak awal hingga proses penyalinan atau copy file berakhir.

Berbeda dengan apa  yang terjadi pada pengujian di poin 4.4.a diatas, bahwa kecepatan konstan terjadi berada di kecepatan hingga 13 MB/s, akan tetapi hal ini tidak bertahan lama. Kecepatan yang dilakukan pada percobaan poin 4.4.a kembali turun menuju kisaran 6 s.d 7 MB/s pada proses perjalanan pada saat mencapai 15% hingga proses copy file selesai.


Gambar 36 - [Timer menggunakan ponsel] Jumlah waktu total yang dibutuhkan dalam melakukan penyalinan (copy) sebuah file berukuran 6,94 GB dari hard disk laptop dengan port USB 3.1 ke flash disk Kingston 32 GB DataTraveler SWIVL




5. KESIMPULAN AKHIR

Saya akan ambil saja acuan dari data yang dihasilkan dari aplikasi utama dalam menguji Kingston 32GB DataTraveler SWIVL ini yaitu berdasar landasan utama CrystalDiskMark 7.0.0.

Kita ketahui dari data CrystalDiskMark, tertulis pada kecepatan reading & writing jelas tertera fakta-fakta berikut:
  1. Pada percobaan yang dilakukan di PC kantor saya, barangkali masih memiliki port dengan teknologi USB belum mendukung laju transfer maksimal potensi yang dapat diberikan oleh Kingston DataTraveler SWIVEL 32GB ini, sehingga pada proses pengujian setelah 15% s.d 20% perjalanan, terjadi penurunan laju kecepatan transfer data yang pada awal mula hingga sebesar 13 MB/s lalu selanjutnya pada proses berjalan 15 s.d 20% kecepatan transfer bertahan pada kisaran 6 s.d 7 MB/s hingga proses copy file berakhir;
  2. Saya kira, sudah terdapat kecocokan antara data yang ditampilkan dari aplikasi CrystalDiskMark pada poin 4.3.a dan implementasi percobaan pada poin 4.4.a dan barangkali ini dapat dimaklumi atas dasar penyebab interface port yang masih versi USB 2.0
  3. Untuk perolehan yang dihasilkan dari pengujian read dan write melalui perangkat laptop yang sudah mendukung versi USB 3.1, disini melalui aplikasi CrystalDiskMark menampilkan angka yang fantastis apabila dibanding dengan data pengujian yang dilakukan pada gambar 28.
  4. Fluktuasi terjadi pada pengujian penyalinan file sebesar 6,94 GB pada percobaan gambar 34 & 35 (percobaan di laptop dengan USB 3.1) bertahan pada angka 6, 7 s.d 13 MB/s, akan tetapi sayangnya angka ini tidak konstan berada pada "peak rating speed" atau kecepatan puncak maksimal, paling tidak mencapai 10 MB/s secara konstan hingga proses penyalinan data usai
  5. Hal yang dapat dijadikan pembeda ketika dilakukan implementasi berupa penyalinan data adalah dimana estimasi total waktu yang dilakukan dalam penyalinan data (copy file) bahwa terdapat perbedaan selisih sekitar 6 menit antara percobaan yang dilakukan di PC dan di laptop (lihat gambar 33 dan 36) yang menunjukkan keunggulan terdapat pada percobaan yang dilakukan di laptop.
Mengenai perolehan waktu yang dihasilkan oleh kedua lokasi pengujian, baik pengujian dilakukan di komputer yang masih memiliki versi USB 2.0 dan laptop yang sudah mendukung kecepatan SuperSpeed USB 3.0, ternyata perolehan hasil akhir copy juga tidak begitu jauh (acuan gambar 33 dan 36).

Saya kira, apa yang menjadi latar belakang hal ini tidak semata-mata mengandalkan "Versi USB" akan tetapi hal ini juga tidak terlepas dari spesifikasi, konfigurasi software dan juga komponen-komponen di dalam komputer yang juga berpengaruh terhadap performa kecepatan protokol USB.

Baiklah, barangkali sobat ingin menambahkan pengetahuannya, saya persilahkan untuk berbagi di kolom komentar perihal pendapat yang ingin disampaikan. Demikianlah saya akhiri review dan pengujian produk Kingston 32GB DataTraveler SWIVL USB 3.1/3.0/2.0 flash memory stick drive.

Semoga bermanfaat, salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar