PUTRAWANKURNIA.BLOGSPOT.COM - Taman Alam Lumbini merupakan sebuah landmark yang dapat dikunjungi
sebagai tujuan wisata. Lokasinya terletak di kecamatan Barusjahe
kabupaten Karo provinsi Sumatera Utara. Bangunan kuil umat Buddha ini
merupakan replika pagoda Shwedagon yang berasal dari negara Myanmar.
Gbr. 1 : Kuil Taman Alam Lumbini |
Kuil atau pagoda di Taman Alam Lumbini ini merupakan sebuah replika yang menyerupai bentuk pagoda Shwedagon yang berasal dari negara Myanmar. Pagoda Taman Alam Lumbini ini selesai dibangun pada tahun 2010.
Pertama sekali, ada beberapa aturan khusus sebelum kita masuk melewati gerbang masuk ke dalam lokasi ini, antara lain :
Gbr. 2 : Shwedagon Pagoda Myanmar picture : pixabay.com |
Pertama sekali, ada beberapa aturan khusus sebelum kita masuk melewati gerbang masuk ke dalam lokasi ini, antara lain :
- Ada jam-jam khusus bagi pengunjung untuk diperbolehkan masuk melewati pintu gerbang menuju ke dalam;
- Tidak diperkenankan membawa rokok, makanan, minuman;
- Tertib saat berada di lingkungan dan menjaga fasilitas-fasilitas sekitar.
Saya
kira aturan diatas merupakan lumrah ya, menurut saya dimanapun kita
berkunjung ke suatu tempat khususnya tujuan wisata, seyogyanya menjaga
kelestariannya serta fasilitas-fasilitas wisata tersebut dalam hal menjaga kebersihan. Tau lah kita ini masyarakatnya gimana, agak acuh dalam menjaga kelestarian lingkungan, maka dari itu barangkali pihak pengelola sama sekali tidak mengizinkan membawa unsur-unsur benda, atau material makanan dan minuman ke dalam area wisata.
Aturan
tersebut ada, juga sebagai motivasi terhadap diri kita, mengingatkan
kita, mawas diri, mendidik kita untuk selalu ingat akan pentingnya
norma-norma dalam kehidupan. Jadi, disamping kita menikmati pemandangan
indah saat liburan, melihat taman-taman, bangunan-bangunan yang megah,
serta hal-hal unik lainnya, ada pesan positif yang dapat dipelajari dari
pesan-pesan yang disampaikan kepada kita.
Parkir
Kita tidak perlu bayar parkir disini kawan-kawan sekalian, pengalaman saya kemari bulan Juli 2019 lalu, saya tidak membayar uang dalam jumlah apapun kecuali hanya memberikan donasi kepada pemandu yang duduk di pos penjagaan (itupun inisiatif teman saya sendiri yang beri ke pos penjagaan gerbang masuk). Adapun pengeluaran berupa uang yang saya lakukan hanya ketika haus setelah berjalan-jalan menyusuri luasnya taman dibelakang lokasi dan setelah keluar gerbang, saya langsung membeli minuman pada sebuah stand penjualan di sekitar area halaman parkir.
Masih
seputar parkiran, setelah kita parkir di tempat yang disediakan baik
itu roda empat dan roda dua, kita diharuskan untuk mendaftarkan diri ke
pos penjagaan yang ada, memberikan informasi kepada penjaga pos mengenai
jumlah orang yang akan masuk. Perlu diketahui kita hanya perlu mewakili
satu orang saja baik itu keluarga maupun rombongan untuk memberikan
informasi tersebut ke pos penjagaan, tujuannya memastikan pihak-pihak
yang masuk agar terdata dan juga menghindari pengunjung yang membludak
dalam antrian yang terlalu banyak.
Perlu diingat awasi anak-anak anda dikarenakan medan berupa tangga
turun, tangga naik yang terbuat dari beton dan bebatuan kalo saya
menilainya sih cukup ekstrim dan ada satu atau dua lokasi naik dan turun
tangga batu yang sangat ekstrim! maka dari itu pantau dan jaga
anak-anak anda tak terkecuali juga anda sendiri.
Sejuk, asri, persis seperti lokasi bermain yang memiliki konsep taman namun dipenuhi beberapa pohon yang besar difasilitasi anak-anak tangga sebagai sarana naik dan turun bukit, juga terdapat beberapa air mancur di salah satu lokasi area taman membuat kita merasa puas menikmati kehijauan alam.
Ya
demikianlah kawan-kawan budiman blog yang satu ini saya susun sedemikan
rupa dan dengan narasi seadanya juga barangkali ada kekurangan dari
segi dokumentasi harap dimaklumi.
**
Gbr. 3 : Taman Alam Lumbini |
Gbr. 4 : Salah satu trek tangga mendaki dan turun bukit di area taman |
Berjalan-jalan Menyusuri Taman
Pembaca yang budiman dan orangnya sabar, ternyata yang saya baca, bahwa kata "Lumbini" itu adalah berasal dari bahasa Sanskerta berarti "yang indah". Dan tahukah sobat budiman bahwa taman Lumbini ini merupakan tempat dimana Pangeran Siddhartha Gautama lahir?. Kalau sobat yang non-Buddha tahu berarti sobat punya wawasan yang luas atau sobat sendiri adalah pemeluk kepercayaan dan merupakan umat Buddha yang tentu sudah pasti tahu dong.
Adalah negara Nepal, dimana pangeran yang telah kita sebutkan sebelumnya itu lahir dan beliau merupakan putra dari ratu Mayadevi. Jadi, dari pangeran Siddhartha Gautama inilah kepercayaan Buddha itu lahir.
Taman yang letaknya berada di belakang pagoda ini benar-benar membuat kita capek banget guys! So apabila anda sanggup berjalan kesana kemari pecicilan di taman yang luasnya sekitar 2 (dua) hektar lebih ini, well.. ga ada obat koyo ya guys di sini, keseleo tanggung sendiri ya.
Adalah negara Nepal, dimana pangeran yang telah kita sebutkan sebelumnya itu lahir dan beliau merupakan putra dari ratu Mayadevi. Jadi, dari pangeran Siddhartha Gautama inilah kepercayaan Buddha itu lahir.
Taman yang letaknya berada di belakang pagoda ini benar-benar membuat kita capek banget guys! So apabila anda sanggup berjalan kesana kemari pecicilan di taman yang luasnya sekitar 2 (dua) hektar lebih ini, well.. ga ada obat koyo ya guys di sini, keseleo tanggung sendiri ya.
Peringatan bagi Pengunjung Anak-anak
Gbr. 5 : Pemandangan sisi bawah taman, dilihat dari atas bukit |
Gbr. 6 : Pepohonan di area Taman Alam Lumbini |
Gbr. 7 : Foto salah satu lampu taman yang ada di atas bukit |
Sejuk, asri, persis seperti lokasi bermain yang memiliki konsep taman namun dipenuhi beberapa pohon yang besar difasilitasi anak-anak tangga sebagai sarana naik dan turun bukit, juga terdapat beberapa air mancur di salah satu lokasi area taman membuat kita merasa puas menikmati kehijauan alam.
Penutup
Untuk
selanjutnya apabila saya punya kesempatan kembali datang ke lokasi
wisata Taman Alam Lumbini ini, maka akan saya update dokumentasi berupa
foto dan lampiran video bila memungkinkan. Akhir kata, terima kasih
banyak sudah mau hadir dan bersedia membaca konten saya. Salam sehat
untuk anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar